Aksi Bersih-Bersih Mangrove di Muaragembong dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional 2025

Pemerintahan100 Dilihat

Bhayangkaraglobalnews.com – KABUPATEN BEKASI | Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menggelar aksi bersih-bersih hutan mangrove di kawasan pesisir Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Kamis (27/2/2025). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dan bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap pengelolaan sampah serta pelestarian lingkungan pesisir.

Aksi ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi, serta jajaran perangkat daerah lainnya. Kehadiran Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming turut menambah semarak acara ini, sekaligus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Muaragembong.

Pentingnya Pengelolaan Sampah untuk Menjaga Ekosistem Mangrove

Dalam sambutannya, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen serta peran aktif pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam implementasi ekonomi hijau guna mengurangi sampah di kawasan hutan mangrove.

“Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan pesisir,” ujarnya.

Hanif juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sekitar 20 persen dari total hutan bakau dunia, dengan luas mencapai 3,44 juta hektare yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Hutan mangrove memiliki peran strategis dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.

“Mangrove merupakan ekosistem pesisir yang sangat penting karena berfungsi sebagai penyangga pantai untuk mencegah erosi dan abrasi. Aksi bersih mangrove ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam upaya menjaga ekosistem wilayah pesisir,” tambahnya.

Camat Muaragembong, Sukarmawan, menyampaikan bahwa kawasan hutan mangrove di wilayahnya menjadi salah satu pusat pelaksanaan aksi bersih mangrove di Jawa Barat, sebagai bagian dari delapan titik lokus kegiatan secara nasional.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup atas inisiatif ini. Kehadiran Ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Muaragembong,” ujar Sukarmawan.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus berkelanjutan dan tidak sekadar bersifat seremonial. Lebih jauh, ia berharap aksi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan hutan mangrove pesisir.

“Program ini harus terus digalakkan dengan melibatkan semua pihak, termasuk UMKM, agar sampah dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi,” imbuhnya.

Harapan untuk Kesadaran Masyarakat dan Kebijakan Berkelanjutan

Melalui aksi bersih mangrove ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kebijakan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia.

Hanif Faisol Nurofiq menutup sambutannya dengan pesan penting bahwa keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. “Mari kita jaga alam ini, karena alam adalah warisan yang harus kita lestarikan untuk generasi mendatang,” tutupnya.